SIFAT FISIK TANAH

SIFAT FISIK TANAH

Sifat fisik tanah mempunyai banyak kemungkinan untuk dapat digunakan sesuai dengan kemampuannya yang dibebankan kepadanya. Kemampuan untuk menjadi keras dan menyangga, kapasitas drainase dan kapasitas untuk melakukan drainase dan menyimpan air, plastisitas, kemudahan untuk ditembus akar, aerasi dan kemampuan menahan retensi unsur-unsur hara tanaman, semuanya erat hubungannya dengan kondisi fisik tanah. Hal ini tepat sekali, karena itu, orang-orang penggarap tanah mengetahui arti dan sampai berapa jauh sifat-sifat tersebut di atas dapat diubah. Hal ini benar apakah tanah digunakan sebagai media pertumbuhan tanaman atau sebagai bahan penopang dalam pembuatan jalan raya, tanggul dan pondasim bangunan, lapangan golf dan lapangan atletik atau untuk dapat dipakai dalam sistem pembuangan. Tekstur mungkin merupakan sifat tanah yang lebih permanen dan terpenting dan
akan dibahas pertama kali. 

 

TEKSTUR TANAH. Tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya suatu tanah. Teristimewa tekstur merupakan perbandingan relatif pasir, debu dan liat atau kelompok partikel dengan ukuran lebih leids.auf kecil dari krikil diameternya kurang dari 2 millimeter). Pada beberapa tanah, krikil, bato dan batuan induk dari lapisan asa anah yang ada juga mempengaruhi tekstur dan mem- pengaruhi penggunaan tanah Pemisahan Tanah. Pemisahan tanah biasanya diperkirakan menjadi kelompok lengan ukuran partikel partikel mineral dengan diameter kurang dari 2 millimeter atau kelompok dengan ukuran yang lebih kecil dari krikil. Diameter, jumlah dan luas permukaan pergram tercantum pada Tahci 

 Pasir merupakan suatu fraksi berukuran 2.0 0.05 millimeter dan berdasarkan sistem USDA, dibedakan pasir yang sangat halus, halus, sedang, kasar dan sangat kasar. Debu adalah suatu fraksi berukuran 0,05- 0.002 milimeter. Pada partikel dengan ukuran 0,05 millimeter pemisahan antara pasir dan debu, keadaan ini sulit untuk mem- hedakan partikel-partikel dengan tangan biasa. Pasir yang sangat halus, abrasivnya terasa sangat ringan, sedang debu terasa antara area permukaan dan ukuran pori. Terdapat perbedaan penting lainnya antara pasir dan liat pada beberapa tanah yang dihubungkan dengan kemampuan tanah tertentu untuk menyediakan elemen-elemen tanaman yang esensial (kesuburan tanah). Bahan-bahan induk tanah dari tanah- tanah daratan yang luas, ceriderung berisi sejumlah kuarsa (SiO₂). Partikel kuarsa sangat resisten terhadap pelapukan dan menjadi komponen terbesar pasir dari beberapa bahan induk dan tanah. 

Mineral-mineral seperti Feldspar dan mika mengandung elemen-elemen tanaman yang esensial dan dapat tersedia sebagai pasir. Pada umumnya unsur hara yang lebih besar berisi partikel- partikel debu, area permukaannya per gram lebih besar, dan tingkat pelapukannya lebih cepat daripada pasir yang menyebab- kan tanah berdebu lebih subur daripada tanah berpasir. Pelapukan debu dapat mengubah ukuran debu menjadi ukuran liat. Mika dan feldspar tidak umum dalam pemisahan debu dan liat pada beberapa tanah, walaupun beberapa mineral kelihatannya baik pada debu maupun liat dalam luas permukaan per gram antara debu mengingatkan, bahwa fraksi liat didominasi oleh suatu. rangkaian yang unik dari mineral-mineral. Pelapukan mineral secara kimiawi pada pe- misahan pasir dan debu menghasilkan ion-ion yang bergabung kembali untuk membentuk kristal- kristal baru dari mineral- mineral sekunder, yang mempunyai ukuran-ukuran partikel kecil dan terjadi pada pemisahan liat. Miñeral-mineral ini cenderung membentuk semacam lempeng; beberapa partikel dengan ukuran sangat halus mengembang dan mengerut dengan adanya pem- bahasan dan pengeringan. Gambaran ini dikaitkan dengan suatu daerah permukaan yang sangat luas per gram dan dengan suatu kemampuan untuk menahan sejumlah besar air. Sebagian besar partikel liat juga mempunyai muatan negatif yang dipenuhi oleh kation-kation yang diadsorbsi (ion-ion bermuatan positif), yang menetralisir muatan negatif dari liat. Beberapa kation ini (contoh: Ca++ Mg++, dan K+) merupakan elemen-elemen esensial.

Share :